Bismillah

PhotobucketHidup Mengharuskan Anda Untuk Belajar Jika Anda Berhenti, Maka Anda Mati

Minggu, 28 April 2013

Produksi dan Harga


B.  Produksi dan Harga
Fungsi produksi adalah sebagai salah satu fungsi perusahaan dimana dalam pelaksanaanya harus didukung oleh sistem akuntansi biaya yang memadai, agar pelaksanaan proses produksi dapat dikendalikan dalam pencapaian hasil kegiatan produksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Dalam hal Pruduksi dan Harga ini akan mencakup tentang pasar-pasar Monopoli, pasar Oligopoli dan pasar Persaingan Sempurna yang akan dibahas satu persatu
1.  Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa. Satu penjual tersebut menguasai penjualan sehingga mereka bebas menentukan harga dan barang yang dijualnya.
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Contoh Produk : microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api (PT.KAI)

Ciri-ciri dari pasar monopoli:
1. hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3. produsen memiliki kekuatan menetukan harga
4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan  berapa keunggulan perusahaan.
v    Kebaikan
           1.      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
           2.      dapat meningkatkan daya saing bilamonopoli diperoleh karena kemampuan efisiensi
           3.      Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli dilakukan negara
     4.     Dapat meningkatkan inovasi (penemuan baru) bila monopoli terbentuk karena    pemberian    hak cipta dan hak paten

v   Keburukan
          1.      Perusahaan lain sulit memasuki pasar
          2.      Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
          3.      Jumlah produk tergantung monopolis
          4.      Monopolis umumnya bertindak boros
          5.      Timbul eksploitasi terhadap pemilik faktor produksi dan pembeli/konsumen


2.  Pasar Oligopoli
Adalah pasar yang antara perusahaannya terdapat ketergantungan. Sehingga masing-masing perusahaan tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan juga yaitu keadaan dimana pasar hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Contohnya adalah pasar mobil, motor, dan pembuatan pesawat terbang.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel
Ø  Ciri-ciri pasar oligopoli.
1.    Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
2.    Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak.
3.    Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli karena investasinya yang tinggi.
4.    Persaingan melalui iklan sangat kuat.

Ø  Kebaikan
          1.      Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
          2.      Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk
          3.      Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual
          4.      Adanya penerapan teknologi baru

Ø  Keburukan
          1.      Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan
          2.      Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi
          3.      Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang
         4.      Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi
         5.      Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
         6.      Bisa berkembang ke arah monopoli

3.  Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana penjual dan pembeli sangat banyak sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.
Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
*        Ciri-ciri pasar persaingan sempurna:
           1.      pembeli dan penjual banyak sehingga penjual dan pembeli secara perseorangan tidak  dapat sesukanya menentukan harga di pasar
            2.       barang yang diperjualbelikan bersifat homogeny
            3.      pemerintah tidak ikut campur dalam pembentukan harga
            4.      pembeli bebas memilih produk
            5.      penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar.

*        Kebaikan
            1.      Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
            2.      Kebebasan bertindak dan memilih
          3.      Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.
*        Keburukan
           1.       Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
           2.       Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
           3.       Membatasi pilihan konsumen
           4.       Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
           5.       Distribusi pendapatan tidak selalu rata
3.1  Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan

                                                                               
 
·         Diagram 8.1.a Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
·         Diagram 8.1.b Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.

b. Penawaran


·         Diagram 8.2.a Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
·         Diagram 8.2.b Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai dari titik (0,0).

Sumber :

Biaya Produksi


A.  Biaya Produksi
1. Pengertian Biaya Produksi
biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya.
biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
      a)     bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
      b)     bahan-bahan pembantu atau penolong
      c)      upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
      d)     penyusutan peralatan produksi
      e)     uang modal, sewa
      f)      biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya  keamanan  dan asuransi
      g)     biaya pemasaran seperti biaya iklan
      h)     pajak
secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya, berikut :
      a)     komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi.
      b)     komponen biaya gaji/upah tenaga kerja
      c)  komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yang menunjang   terselenggaranya proses produksi.

2.  Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :

1). Biaya bahan baku (direct material Cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2). Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) 
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
3). Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) 
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
          a)     Biaya bahan penolong 
          b)     Biaya tenaga kerja tidak langsung 
          c)      Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap 
          d)     Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin 
          e)     Biaya listrik dan air pabrik 
          f)       Biaya asuransi pabrik 
          g)     Operasi lain-lain 

3.  Teori Biaya Produksi
Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang.
 ü  Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah  jumlahnya.
 ü  Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. 
 Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
v  Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.
v  Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.
v  Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan 



4.  Proses Produksi
Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam: 
1). Produksi atas dasar pesanan 
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi dengan menggunakan harga pokok pesanan (Job order cost methode)
2). Produksi masa 
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di gudang yang umumnya produknya berupa standar.

Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses (Process cost methode). Dalam metode, biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk periode tertentu dan harga pokok produk persatuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut, dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. 

Sumber :
http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/11/biaya-produksi.html#.UX0eBLWov4w
http://kerozzi.blogspot.com/2013/01/pengantar-ekonomi-mikro-teori-biaya-produksi.html

Kamis, 11 April 2013

GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

D. GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

1.  Konsep Gaya Kepemimpinan
Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta syarat-syarat apa yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang baik. Meskipun demikian masih tetap sulit untuk menerapkan seluruhnya, sehingga dalam prakteknya hanya beberapa pemimpin saja yang dapat melaksanakan kepemimpinannya dengan baik dan dapat membawa para pengikutnya kepada  keadaan yang diinginkan.  
Kepemimpinan seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, mempunyai berbagai fungsi antara lain, menyajikan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan dalam kepemimpinan dan memberikan pengaruh dalam menggunakan berbagai pendekatan dalam hubungannya dengan pemecahan aneka macam persoalan yang mungkin timbul dalam ekologi kepemimpinan. Kepemimpinan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, yang mempunyai peran penting dalam rangka proses administrasi. Hal ini didasarkan kepada pemikiran bahwa peran seorang pemimpin merupakan implementasi atau penjabaran dari fungsi kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan merupakan salah satu di antara peran administrator dalam rangka mempengaruhi orang lain atau para  bawahan agar mau dengan senang hati untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Gaya kepemimpinan, mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.


2. Macam-macam Pemikiran Gaya Kepemimpinan
Ada beberapa jenis gaya kepemimpinan yang di tawarkan oleh para pakar leardership, mulai dari yang klasik sampai kepada yang modern yaitu gaya kepemimpinan situasional model Hersey dan Blancard.
2.1  Teori Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu otokrasi (directing), pembinaan (coaching), demokrasi (supporting), dan kendali bebas (delegating).  Mengambil contoh pemimpin negara kita, presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
1. Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi.
2. Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan.
3. Partisipasi (participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab.
4. Mendelegasikan (delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya.

2.2  Gaya kepemimpinan situasional model Hersey dan Blancard.
Mengambil contoh kepada manajer dari suatu perusahaan yang berhasil menerapkan gaya kepemimpinan situasional di perusahaan yang dipimpinnya
1.   Gaya Kepemimpinan Kontinum
Gaya ini pertama sekali dikembangkan oleh Robert Tannenbaum dan warren Schmidt. Menurut kedua ahli ini ada dua bidang pengaruh yang ekstrim, yaitu:
*      Bidang pengaruh pimpinan (pemimpin lebih menggunakan otoritas)
* Bidang pengaruh kebebasan bawahan. (Pemimpin lebih menekankan gaya demokratis)
2.  Gaya Managerial Grid
Sesungguhnya, gaya managerial grid lebih menekankan kepada pendekatan dua aspek yaitu aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Blake dan Mouton menghendaki bagaimana perhatian pemimpin terhadap produksi dan bawahannya (followers).
3. Gaya Kepemimpinan Situasional dan Produktivitas Kerja
Gaya kepemimpinan, Secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya Kepemimpinan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada teori situasional. Dari beberapa gaya yang di tawarkan para ahli di atas, maka gaya kepemimpinan situasionallah yang paling baru dan sering di gunakan pemimpin saat ini. Gaya kepemimpinan situasional dianggap para ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok untuk diterapkan saat ini. Sedangkan untuk bawahan yang tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung.
4.  Kontinum Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan kontinum dipelopori oleh Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt. Kedua ahli menggambarkan gagasannya bahwa ada dua bidang pengaruh yang ekstrem , pertama bidang pengaruh pimpinan kedua bidang pengaruh kebebasan bawahan. Gaya kepemimpinan managerial grid dipelopori oleh Robert R Blake dan Jane S Mouton. Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal yakni produksi di satu pihak dan orang-orang di pihak lain. Managerial Grid menekankan bagaimana manajer memikirkan produksi dan hubungan manajer serta memikirkan produksi dan hubungan kerja dengan manusianya. Bukannya ditekankan pada berapa banyak produksi harus dihasilkan, dan berapa banyak ia harus berhubungan dengan bawahan.  Model Kepemimpinan Kontinum (Otokratis-Demokratis). Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pemimpin mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis. Perilaku otokratis, pada umumnya dinilai bersifat negatif, di mana sumber kuasa atau wewenang berasal dari adanya pengaruh pimpinan. Jadi otoritas berada di tangan pemimpin, karena pemusatan kekuatan dan pengambilan keputusan ada pada dirinya serta memegang tanggung jawab penuh, sedangkan bawahannya dipengaruhi melalui ancaman dan hukuman. Selain bersifat negatif, gaya kepemimpinan ini mempunyai manfaat antara lain, pengambilan keputusan cepat, dapat memberikan kepuasan pada pimpinan serta memberikan rasa aman dan keteraturan bagi bawahan. Selain itu, orientasi utama dari perilaku otokratis ini adalah pada tugas.

Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
·      M 1   :  bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan.
·      M 2   :  bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa.
·      M 3   :  bawahan mampu tetapi tidak mempunyai kemauan dan tidak yakin.
·      M 4   :  bawahan mampu dan memiliki kemauan dan keyakinan untuk menyelesaikan tugas.
Ada 4 gaya yang efektif untuk diterapkan yaitu:
v Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan  kinerja anak buahnya.
v Gaya 2 : selling, pemimpin menjelaskan keputusannya dan membuka kesempatan untuk bertanya bila   kurang jelas.
v Gaya 3 : participating, pemimpin memberikan kesempatan untuk menyampaikan ide-ide sebagai dasar pengambilan keputusan.
v Gaya 4 : delegating, pemimpin melimpahkan keputusan dan pelaksanaan tugas kepada bawahannya.

Sumber :