Bismillah

PhotobucketHidup Mengharuskan Anda Untuk Belajar Jika Anda Berhenti, Maka Anda Mati

Rabu, 05 Desember 2012

Komunikasi dan Pengembangan Organisasi



1.  PENGERTIAN KOMUNIKASI

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latincommunicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Untuk memahami pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu:
1. Komunikator (siapa yang mengatakan?)
2. Pesan (mengatakan apa?)
3. Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
4. Komunikan (kepada siapa?)
5. Efek (dengan dampak/efek apa?).

      1.1  Komunikasi informal

adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu :
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.

     Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak       setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
       1.2  Jaringan komunikasi 
adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.

2.  Pengawasan
Pengawasam merupakan suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan-tujuan
organisasi dan manajemen tercapai. Pengawasan manajemen adalah usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,
membandingkan kegiatan nyata dengan tujuan-I perencanaan, membandingkan
kegiatan nyata dengan standard yang ditetapkan sebelumnya, menentukan dan
mengukur penyimpangan-penyipangan serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan
untuk menjamin  bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan  cara
paling efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

     2.1  tipe pengawasan
1. Pengawasan pendahuluan
     Dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau  tujuan
     dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
     diselesaikan.
2. Pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
     Merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
     dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
     dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan "double check" yang telah
     menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan umpan balik
Mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
Ada beberapa tahap proses pengawasan antara lain:
1.   Penetapan standard kegiatan
2.   Penentuan pengukuran kegiatan
3.   Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
     4.  Membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisaan
          penyimpangan-penyimpangan.
            5.  Mengambil tindakan pengoreksian bila dianggap perlu 
                  
3.  Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan mpengembangan organisasiernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat mpengembangan organisasiern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan prpengembangan organisasiuk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup para pengembangan organisasi, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang.
Teori dan praktik pengembangan organisasi didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :
v  Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari pengembangan organisasi adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
v  Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan pengembangan organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
v  Manusia sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.
  Sasaran pengembangan organisasi
 Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan         sasaran :
 1. Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja  dalam organisasi
  2. Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang  organisasi
  3.  Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok
  4. Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi

 3.1  Perubahan Organisasi
Perubahan organisasi merupakan perubahan yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang meliputi struktur, teknologi, metode kerja maupun sistem manajemen suatu organisasi. suatu organisasi tidak harus melaksanakan suatu perubahan. Hal ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.

Tujuan Perubahan Organisasi
1.  Perubahan Tujuan perubahan ini dibaut karena organisasi tidak dapat sepenuhnya dapat mengendalikan lingkungan eksternalnya, sehingga perlu secara terus menerus melakukan perubahan lingkungan internal organisasi agar dapat menghadapi tantagan-tantangan yang timbul akibat organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternalnya.
   persaingan inovasi teknologi, pembaruan peraturan-peraturan pemerintah dan  berbagai tekanan sosial.
2.  Perubahan organisasi untuk melakukan modifikasi berbagai pola keprilakuan individu atau kelompok dalam suatu organisasi. Maksudnya agar para karyawan menggunakan pola-pola perilaku baru dan mentaati aturan-aturan yang diberlakukan diantara mereka yang berkaitan dengan pekerjaan.

Cara Penanganan Perubahan 
Cara menangani perubahan organisasi memerlukan pendekatan. Cara pertama adalah konsep perubahan reaktif dan yang kedua program perubahan yang direncanakan ( Planed Cange ) Pada cara pertama biayanya murah dan sederhana serta ditangani secara cepat, di mana manajer akan memberikan reaksi setelah masalah terjadi. Misalnya bila peraturan pemerintah baru mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran mungkin manajer membeli alat-alat kebakaran. Pendekatan yang kedua atau juga disebut proses produktif, thomas dan Bennis mendefinisikan perubahan yang direncanakan sebagai perencanaan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan atau sebagaian besar satuan organisasi menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan perubahan. 



Selasa, 30 Oktober 2012

Kepemimpinan


A. Pengertian Kepimpinan dan Perkembangan Teori Kepemimpinan

Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak lahir. Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal. Para ahli kepemimpinan telah memberikan berbagai defisini mengenai kepemimpinan, serta menghasilkan berbagai konsep dan teori kepemimpinan.

1. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
 Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas

2. Perkembangan Teori Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain :
Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
        o Kecerdasan
Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
 o Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
o Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
o Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya


B. Tipe, Gaya dan Perilaku Pemimpin

1. Tipe-tipe Kepemimpinan

a. Tipe Otokratis
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai karakteritik yang negatif.Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”,

b. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.

c.  Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
d. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

2. Gaya dan Perilaku Pemimpin

Gaya kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang mungkin sedang mengamati dari luar (Robert, 1992). James et. al. (1996) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja.
Pengertian Gaya kepemimpinan menurut Tampubolon (2007) adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, ketrampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi kinerja bawahannya. Berdasarkan definisi gaya kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Terdapat lima gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi menurut Siagian (2002), yaitu:
1. Tipe pemimpin yang otokratik
Seorang pemimpin yang otokratik ialah seorang pemimpin yang :
-   Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
-   Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
-   Menganggap bahwa sebagai alat semata-mata
-   Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat
-   Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya
2.  Tipe pemimpin yang militeristik
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud seorang pemimpin tipe militeristik berbeda dengan seorang pemimpin modern. Seorang pemimpin yang bertipe militeristik ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat :
-   Dalam menggerakan bawahannya sistem perintah yang sering dipergunakan
-   Dalam menggerakan bawahannya senang bergantung pada pangkat dan jabatan
-   Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan
-   Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya
3.  Tipe pemimpin yang paternalistic
-   Menganggap bahwa sebagai manusia yang tidak dewasa.
-   Bersikap terlalu melindungi
-   Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
-   Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil inisiatif
-   Jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasi
-   Sering bersikap mau tahu
4.  Tipe pemimpin yang kharismatik.
 Harus diakui bahwa untuk keadaan tentang seorang pemimpin yang demikian sangat  diperlukan, akn tetapi sifatnya yang negatif mengalahkan sifatnya yang positif.
5.  Tipe pemimpin yang demokratik
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena :
  Ia senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritikan dari bawahan
-   Selalu berusaha mengutamakan kerjasama teamwork dalam usaha mencapai tujuan
-   Selalu berusaha menjadikan lebih sukses dari padanya
-   Selalu berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin



C. Nama-nama Tokoh Yang Berhasil Memimpin Dalam Bidang Usahanya

1.  Antonio Salazar
Nama Antonio Salazar dinilai menjadi salah satu pemimpin paling otoriter di BenuaEropa. Salazar memimpin Portugal sejak 1932 hingga 1968. Bentuk pemerintahanSalazar disebut nasionalis konservatif, atau sebagian orang menyebutnya fasis. Salazarmemegang teguh visi anakronistik, yakni bahwa Portugal masih memiliki kekuatankekaisaran dan berhak menginvasi koloni-koloninya di selatan Afrika. Rezim Salazar dijuluki ‘Estado Novo’ atau negara baru, yang membanggakan pertumbuhan danstabilitas ekonomi, namun masih sarat dengan penindasan. Pada tahun 1960-an, munculpemberontakan besar-besaran terhadap rezim Salazar di Mozambik dan Angola. Saatmenderita pendarahan otak pada tahun 1968, Salazar dilengserkan dari kekuasaannyasecara diam-diam. Dan tahun 1974, Revolusi Bunga menandai berakhirnya rezimSalazar.

2.  Chairul Tanjung dan PBSI.
Nama Chairul Tanjung bagi anda mungkin sosok ekonom ternama sekaligus konglomerat Indonesia yang memiliki berbagai bidang usaha, mulai dari Carrefour, TransCorp hingga Perbankan yang mempekerjakan ratusan ribu karyawan di seluruh Indonesia. Ketika saya sendiri membaca biografi beliau yang berjudul “Chairul Tanjung si Anak Singkong”, bulutangkis masuk salah satu bab yang penting dalam kehidupannya.Tepatnya di bab 28 yang berjudul Piala Thomas Terakhir bagi Indonesia, diceritakanlah awal karir organisasi Chairul Tanjung (populer dengan nama CT) dalam Bulutangkis Indonesia. Di buku itu, Indra Kartasasmita yang saat itu menjadi Pengurus KONI Pusat mendatangi CT untuk mengajaknya mencalonkan diri dalam Munas PBSI di Jakarta.

3.  Fulgencio BatistaFulgencio
Batista yang menjabat Presiden Kuba selama 2 dekade ini dikenal sebagaipemimpin diktator yang brutal yang memimpin Kuba sejak 1933. Pada tahun 1944, masa jabatannya berakhir dan Batista pun meninggalkan Kuba. Namun, 8 tahun kemudian,Batista melancarkan aksi kudeta dan berhasil memimpin kembali Kuba. Hampir semuasektor pemerintah dikontrol secara otoriter oleh Batista. Mulai dari ekonomi, kongres,pendidikan, hingga media. Selain itu, Batista juga memperkaya dirinya sendiri denganuang negara. Batista berhasil dilengserkan dari jabatannya pada tahun 1959, melaluiRevolusi Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro. Setelah itu, Batista diketahui kabur keluar negeri dan berpindah-pindah tempat tinggal, hingga akhirnya meninggal pada 1973di Guadalamina, Spanyol.


Sumber
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/01/teori-teori-kepemimpinan.html 
http://komanganombudiutama.blogspot.com/2012/01/definisi-dan-tipe-tipe-kepemimpinan.html 
http://kadri-blog.blogspot.com/2010/11/tipe-tipe-kepemimpinan.html 
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/